Tuesday, December 14, 2010

biola

kayumu begitu mengagumkan
lembut, selembut suaranya
tongkat gesekmu...
helai ekor kuda...
rosin...
itulah kamu, biola

         dulu,
         tiga tahun mengabaikanmu
         namun,
         ini sudah ke empat kalinya meninggalkanmu

dengan jerih payah kuhasilkan suaramu
suara indahmu...

         walau ku terus meninggalkanmu
         tetapi, entah mengapa semangatku tertuju kepadamu
         menginginkan ketenangan...
         kepandaian...
         untuk memainkanmu

biola...
suara indahmu...
kesabaranmu...
jiwa rohanimu...
menenangkan jiwaku yang tertekan
menenangkan hatiku yang sedih

           tunggulah aku di esok Januari

Assalamu'alaikum
Tuesday, 14 December 2010                      1:10 PM

p.s: sorry, the poem is very weird because i make it rushy
and, by the way sorry for the schedule of this blog (i don't know how to fix it)
thanks

No comments:

Post a Comment